Senin, 14 Maret 2016

Perintah Mentaati Dan Memuliakan Penguasa Serta Tidak Memberontak Kepadanya



BELAJAR MANHAJ SALAF

|| Perintah Mentaati Dan Memuliakan Penguasa Serta Tidak Memberontak Kepadanya ||



Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

“ Meskipun kamu diperintah oleh budak Habsyi yang (jelek) terpotong hidungnya tetaplah kamu mendengar dan mentaatinya selama ia memimpinmu dengan Kitab Allah. ”

( Hadits shahih dalam As Sunnah Ibnu Abi Ashim 1062 )


_________________



Beliau juga bersabda :

“ Barangsiapa yang mentaatiku berarti ia mentaati Allah dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka ia bermaksiat kepada Allah dan siapa yang taat kepada amirnya (pemimpin/penguasa) berarti ia mentaatiku dan siapa yang bermaksiat kepada amirnya (pemimpin/penguasa) maka ia berarti bermaksiat kepadaku dan amirnya adalah tameng. ”

( Hadits shahih dalam As Sunnah Ibnu Abi Ashim 1065-1068 )

 Menurut Imam Al Qurthuby yang dinukil oleh Imam As Suyuthi dalam Kitab Az Zahrur Riba :

Arti tameng di sini adalah ia (amir itu) diikuti pendapat dan pandangannya dalam beberapa peraturan dalam menghadapi keadaan yang mengkhawatirkan, pent.


_________________



Dari Ady bin Hatim ia berkata, kami berkata :

“ Ya Rasulullah, kami tidak bertanya tentang ketaatan kepada orang yang bertaqwa tapi (bagaimana) terhadap orang yang berbuat begini dan begitu -- ia menyebut berbagai kejelekan--.”

Beliau berkata :

“ Bertaqwalah kamu kepada Allah dan tetaplah kamu mendengar dan mentaatinya. ”

( Hadits shahih dalam As Sunnah Ibnu Abi Ashim 1069 )


__________________



Dari Abi Sa’id Al Khudri ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

“ Akan ada nanti para pemimpin yang kulit menjadi lunak terhadap mereka sedangkan hati tidak tenteram kemudian akan ada pula para pemimpin yang hati manusia gemetar karena mereka dan bulu kuduk berdiri karena (takut) kepada mereka.”

Lalu ada yang bertanya : “ Ya Rasulullah apakah tidak diperangi saja mereka? ”

Beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab :

“ Tidak, selama mereka menegakkan shalat.”

( Ibid nomor 1077 )


__________________



Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan ia berkata, ketika Abu Dzar keluar menuju Rabdzah, serombongan pengendara dari Iraq menemuinya lalu berkata :

“ Hai Abu Dzar, apa yang menimpamu telah sampai kepada kami, pancangkanlah bendera jihad (berontak) niscaya akan datang kepadamu
orang-orang berapapun kamu kehendaki.”

Abu Dzar  berkata : Tenanglah hai kaum Muslimin, sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

“ Akan ada sesudahku nanti penguasa maka hormatilah dia, barangsiapa yang mencari-cari kesalahannya maka ia berarti benar-benar merobohkan sendi-sendi Islam dan tidak akan diterima taubatnya sampai mengembalikannya seperti semula.”

( Ibid nomor 1079 )


__________________



CoPas Dari :
Terjemahan Lamudduril Mantsur Minal Qaulil Ma’tsur Karya Syaikh Abu Abdillah Jamal bin Furaihan Al Haritsi
Diterjemahkan Oleh Al Ustadz Idral Harits Hafizhahullah
Lihat Di Saluran Telegram :
bit.ly/AyoNgajiSalafy
Arsip Artikel :
bit.ly/AyoNgajiSalafyDotCom
 TurutAndil MenShare :
WA - AHLUSSUNNAH SEMARANG -
www.AhlussunnahSemarang.com
www.YukngajiSemarang.Blogspot.com