Kamis, 24 Maret 2016

Perintah Mentaati Dan Memuliakan Penguasa Serta Tidak Memberontak Kepadanya



BELAJAR MANHAJ SALAF

|| Perintah Mentaati Dan Memuliakan Penguasa Serta Tidak Memberontak Kepadanya ||

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

“ Barangsiapa yang memuliakan penguasa (yang dijadikan) Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi di dunia, maka Allah memuliakannya pada hari kiamat dan siapa yang menghinakan penguasa Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi di dunia, maka Allah hinakan dia pada hari kiamat. ”

( Ash Shahihah Al Albani 2297 )


__________________



Beliau bersabda :

“ Lima perkara, barangsiapa yang mengamalkan salah satunya ia mendapat jaminan dari Allah Azza wa Jalla, yaitu (antara lain) barangsiapa yang masuk kepada imam (pemimpinnya) , supaya memuliakan dan menghormatinya. ”

( Hadits shahih dalam As Sunnah Ibnu Abi Ashim 1021 )


________________



Dari Ubadah bin Ash Shamit radliyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam (beliau) bersabda :

“ Dengar dan taatilah mereka baik dalam kesulitan atau kemudahan, gembira dan tidak suka, dan (meskipun) mereka bersikap egois (sewenang wenang) terhadapmu, walaupun mereka memakan hartamu dan memukul punggungmu.”

( Ibid, dishahihkan Al Albani 1026 )


___________________



Dari Hudzaifah radhiyallahu berkata :

“ Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Barangsiapa yang memisahkan diri dari Al Jamaah dan merendahkan pemerintah, maka ia akan menemui Allah Azza wa Jalla dalam keadaan tidak mempunyai muka lagi -- dalam lafazh Adz Dzahabi, tidak mempunyai hujjah --. ”

( HR. Ahmad 5/387, Al Hakim menshahihkannya, dan disetujui Adz Dzahabi 1/119 )


________________



Imam Al Barbahary berkata, Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan :

“ Dengar dan taatilah para pemimpin dalam perkara yang dicintai dan diridhai Allah ! Dan siapa yang diserahi jabatan kekhalifahan dengan kesepakatan dan keridhaan¹ manusia kepadanya maka ia adalah Amirul Mukminin. Tidak halal bagi siapapun untuk berdiam satu malam dalam keadaan tidak menganggap adanya imam baik orang yang shalih ataupun durhaka.”

( Thabaqat Hanabilah 2/21 dan Syarhus Sunnah 77-78 )

1. Kata Syaikh Jamal bin Furaihan :

Ijma’ ( kesepakatan manusia dan keridhaan mereka ) di sini maksudnya adalah manusia dari kalangan Ahlul Hali wal ‘Aqdi
( ulama mujtahid ) bukan seluruh rakyat yang di dalamnya banyak terdapat orang-orang yang bodoh. Maka perhatikanlah hal ini !


__________________



Kata Imam al Barbahari :

“ Barangsiapa yang keluar (demonstrasi/memberontak) kepada imam kaum Muslimin maka ia Khawarij, dan sungguh mereka telah mematahkan tongkatnya kaum Muslimin, menyelisihi atsar maka mereka mati dalam keadaan jahiliyyah.”

( Syarhus Sunnah hal 77-78 )


Dan kata beliau lagi rahimahullah :

“ Tidak halal memerangi (memberontak) kepada penguasa dan keluar (demonstrasi) terhadap mereka meskipun mereka jahat karena tidak ada dalam As Sunnah (tuntunan) memerangi penguasa sebab yang demikian mengakibatkan kerusakan dunia dan agama. ”


__________________



CoPas Dari :
Terjemahan Lamudduril Mantsur Minal Qaulil Ma’tsur Karya Syaikh Abu Abdillah Jamal bin Furaihan Al Haritsi
Diterjemahkan Oleh Al Ustadz Idral Harits Hafizhahullah
Lihat Di Saluran Telegram :
bit.ly/AyoNgajiSalafy
Arsip Artikel :
bit.ly/AyoNgajiSalafyDotCom
TurutAndil MenShare :
WA - AHLUSSUNNAH SEMARANG -
www.AhlussunnahSemarang.com
www.YukngajiSemarang.Blogspot.com